Menangkal tersebarnya kesasatan Syi’ah di Indonesia, Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) punya strategi sendiri, yaitu menguatkan identitas umat sebagai pecinta sunnah. Ini sebagai langkah nyata untuk menguatkan imunitas umat dari virus-virus perusak akidah. Demikian sebagian kesimpulan wawancara voa-islam.com dengan Ustadz DR. Mu’inuddinillahi Basri, selaku ketua DSKS beberapa pekan lalu.
Metode yang akan ditempuh DSKS untuk memupuk kecintaan kepada Sunnah adalah dengan serius melakukan gerakan memahamankan umat terhadap Sunnah. Bahwa sunnah itu manhajnya para sahabat.
“Ketika ummat tahu sunnah maka mereka akan tegas terhadap Syiah.” Tutur dosen pasca sarjana UMS dengan penuh harap.
Kemudian dimunculkan kelebihan-kelebihan para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim dan pendapat-pendapat mereka. Sehingga umat memiliki kesimpulan, pandangan-pandangan akidah yang berseberangan dengan para sahabat adalah batil.
“Umat memahami sikap Syi’ah berlebih kepada Ali adalah sikap yang batil,” tuturnya.
DSKS bertekad melakukan gerakan cinta sunnah ini secara besar-besaran. “Gerakan pelajar cinta sunnah, gerakan saudagar cinta sunnah, polisi cinta sunnah, tentara cinta sunnah,” harapnya dengan sungguh-sungguh.
DSKS bersama elemen umat Islam Solo Raya telah bersepakat mendeklarasikan gerakan Komunitas Pecinta Sunnah (KPS) di stadion Manahan Surakarta pada Rabu, (25/12/2013) mendatang.
Acara yang bertepatan 22 Shaffar 1435 Hijriyah tersebut, memiliki tujuan besar untuk memberikan akselerasi dan kontribusi umat Islam Solo bagi kebangkitan Ummat Islam sedunia.
Selain itu, masih menurut Ketua DSKS, gerakan ini juga dengan sendirinya akan memilah kaum muslimin yang Ahlus Sunnah dengan Syi’ah.
“Ketika immunitas kaum muslimin terbangun maka dengan mudah mereka akan menolak virus jahat yang disebarkan kaum Syiah kepada Ummat Islam,” demikian tandas ustadz Mu’in.
Ustad Mu’in berharap, dengan gerakan cinta sunnah ini maka immunitas Ummat didapatkan.
sumber [voa-islam.com]
0 komentar