Meski Semarang dikenal sebagai poros gerakan Syiah di Jawa Tengah, namun kesadaran masyarakat untuk membentengi akidah umat dari bahaya Syiah sangatlah kuat.
Hal itu dapat dilihat dari animo ribuan masyarakat Semarang yang berbondong-bondong menghadiri Seminar dan Bedah Buku Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam, Minggu (01/12) di Masjid Mangun Karso, Semarang, Jawa Tengah.
Berbagai ormas maupun lembaga Islam pun turut hadir dalam acara yang digelar oleh Forum Al Kautsar dan Syam Organizer ini di antaranya, Majelis UlamaIndonesia (MUI) Front Pembela Islam (FPI), Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT), Majelis Mujahidin (MM), Dewan Dakwah, dan ormas-ormas Islam lainnya.
Ketua Syam Organizer Semarang, Abu Hanan, menyebut ini adalah acara yang paling banyak dihadiri Muslim Semarang dari sekian event sebelumnya.
“Alhamdulillah acara seminar-bedah buku Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam di Semarang berjalan lancar dan mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat Semarang san sekitarnya. Masjid dipenuhi peserta yang menyimak pemaparan ketiga pembicara,” kata Abu Hanan dikutip dari Islampos.
Dalam pemaparannya, Anggota Majelis Syariah Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) Fuad Al Hazimi mebongkar kerancuan Syiah dalam mengkafirkan sahabat mulia nabi. Sebab jika Ali mengkafirkan Umar dan para sahabat, kenapa Ali justru menamai ketiga anaknya dengan nama Abu Bakar, Umar, Utsman. Bahkan Ali menikahkan anaknya dengan Umar.
“Inilah bukti kecintaan Ali kepada para sahabat nabi,” ujarnya.
Sementara itu, Pizaro menjelaskan pengalamannya saat bedah buku selama sepekan di Malaysia. Dia menilai penanganan Syiah di Malaysia sangat baik. Sebab pemerintah dan ulama sepakat Syiah sebagai kelompok menyimpang dan merusak kesatuan umat Islam.
“Syiah benar-benar tiarap di Malaysia. Saat kajian di Malaysia, saya sering melihat para Ustadz meminta masyarakat untuk segera melaporkan ke polisi jika mencium aktivitas Syiah. Saya masih mimpi itu terjadi di Indonesia,” kata Pizaro.
Sedangkan Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta, Anung Al Hamat Lc. M.Pd.I berharap agar acara ini menjadi tonggak bagi umat Islam di Semarang untuk bergerak membentengi akidah Ahlussunah wal Jama’ah dari serangan kelompok Syiah.
“Semarang adalah poros Syiah di Jawa Tengah setelah Pekalongan. Sudah seharusnya umat Islam di Semarang bersatu membentengi akidah umat,” pesan alumni Al Azhar Kairo itu.
Di akhir acara, Syam Organizer menggelar penggalangan dana untuk muslim Suriah dan terkumpul dana Rp 14.795.000,- dua cincin emas, satu buah jam tangan, dan satu mobil Honda Civic.
0 komentar