Ingatkah kita akan perjuangan-perjuangan para sahabat yang tak kenal lelah dan terus istiqamah di jalan dakwah. Mereka rela melakukan apa saja untuk kelancaran dakwah mereka. Harta, tenaga, pikiran, keluarga, bahkan nyawa sekali pun rela mereka korbankan demi Islam. Lantas apa yang telah kita sumbangakan untuk Islam?
Sudah berapa banyakkah harta yang telah kita infaqan dijalan dakwah. Di sisi lain, kadang kita merasa berat jika harta kita dikeluarkan untuk kemajuan dakwah Islam. Berbeda halnya dengan kebutuhan kita untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, rasanya sangat mudah sekali kita mengeluarkan uang kita untuk hal-hal itu.
Kalau saja kita disuruh memilih, apakah kita akan memilih untuk membeli pulsa yang notabene hal itu sangat lah tidak penting jika dibandingkan dengan mengeluarkan uang kita untuk membeli buku agama yang nantinya akan menjadi bekal kita untuk berdakwah. Tentu kita akan merasa rela untuk membelanjakan harta kita untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Wahai saudaraku, ingatlah bahwa harta kita itu akan menjadi saksi bagi diri kita ketika kita nanti dihisab di yaumil hisab. Seseorang yang mempunyai harta yang banyak akan lebih sulit dihisab dibandingkan dengan orang yang mempunyai sedikit harta. Sebab harta yang kita miliki akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. Darimana harta itu kita dapatkan, dengan cara seperti apa kita mendapatkannya, dan digunakan untuk apa harta yang kita miliki itu. kalaulah kita bisa mempertanggungjawabkan harta kita di hadapan Allah,maka selamtlah kita. Akan tetapi seandainya kita tidak bisa mempertanggungjawabkan harta kita, maka celaka lah kita. Naudzubillahi mindzalik.
Kalau kita merasakan kondisi yang seperti itu, mempunyai banyak harta, maka alangkah terpujinya kalau kita menginfaqan harta kita di jalan dakwah.
Harta yang kita miliki harusnya bisa menjadi saksi gerak juang kita dalam berdakwah. Jadilah seperti halnya Utsman bin Afan yang rela mengorbankan hartanya untuk biaya perang. Dengan seperti itu, tentunya harta yang kita miliki akan lebih sempurna dan lebih berkah.
Sekarang ini sangat diharapkan muncul tokoh-tokoh baru yang mempunyai sifat sedermawan Utsman bin Afan, yang rela mengorbankan hartanya di jalan Allah. Dan yakinilah bahwa dengan mengeluarkan harta kita untuk jalan dakwah tidak akan mengurangi harta kita sedikit pun, bahkan akan menambah harta kita itu.
Dan ingatlah saudaraku, bahwa kedudukan harta untuk penegakan kalimatulloh di muka bumi memiliki peran penting. Bahkan menginfakkan harta di antara bentuk jihad dan bukti kejujuran iman seseorang. Oleh karena itu dalam al-Qur’an banyak ayat yang menggandengkan pengorbanan harta dengan jiwa dalam berjihad menegakan kalimatulloh.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta, dan jiwanya di jalan Alloh. Mereka itulah orang-orang yang benar.”(QS.Al-Hujurot [49]: 15)
الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ.
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Alloh, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. At-Taubah [9]: 20)
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]: 41)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
“Wahai orang-orang beriman! Maukah kamu Aku tunjukan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? Yaitu kamu beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.” (QS.ash-Shof [61]: 10-11)
Beberapa ayat di atas adalah bukti bahwa harta memiliki peran dalam pembuktian iman dengan berjihad untuk menginfakkannya.
Wallahu ‘alamu bi ash-shawab
Sudah berapa banyakkah harta yang telah kita infaqan dijalan dakwah. Di sisi lain, kadang kita merasa berat jika harta kita dikeluarkan untuk kemajuan dakwah Islam. Berbeda halnya dengan kebutuhan kita untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, rasanya sangat mudah sekali kita mengeluarkan uang kita untuk hal-hal itu.
Kalau saja kita disuruh memilih, apakah kita akan memilih untuk membeli pulsa yang notabene hal itu sangat lah tidak penting jika dibandingkan dengan mengeluarkan uang kita untuk membeli buku agama yang nantinya akan menjadi bekal kita untuk berdakwah. Tentu kita akan merasa rela untuk membelanjakan harta kita untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Wahai saudaraku, ingatlah bahwa harta kita itu akan menjadi saksi bagi diri kita ketika kita nanti dihisab di yaumil hisab. Seseorang yang mempunyai harta yang banyak akan lebih sulit dihisab dibandingkan dengan orang yang mempunyai sedikit harta. Sebab harta yang kita miliki akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. Darimana harta itu kita dapatkan, dengan cara seperti apa kita mendapatkannya, dan digunakan untuk apa harta yang kita miliki itu. kalaulah kita bisa mempertanggungjawabkan harta kita di hadapan Allah,maka selamtlah kita. Akan tetapi seandainya kita tidak bisa mempertanggungjawabkan harta kita, maka celaka lah kita. Naudzubillahi mindzalik.
Kalau kita merasakan kondisi yang seperti itu, mempunyai banyak harta, maka alangkah terpujinya kalau kita menginfaqan harta kita di jalan dakwah.
Harta yang kita miliki harusnya bisa menjadi saksi gerak juang kita dalam berdakwah. Jadilah seperti halnya Utsman bin Afan yang rela mengorbankan hartanya untuk biaya perang. Dengan seperti itu, tentunya harta yang kita miliki akan lebih sempurna dan lebih berkah.
Sekarang ini sangat diharapkan muncul tokoh-tokoh baru yang mempunyai sifat sedermawan Utsman bin Afan, yang rela mengorbankan hartanya di jalan Allah. Dan yakinilah bahwa dengan mengeluarkan harta kita untuk jalan dakwah tidak akan mengurangi harta kita sedikit pun, bahkan akan menambah harta kita itu.
Dan ingatlah saudaraku, bahwa kedudukan harta untuk penegakan kalimatulloh di muka bumi memiliki peran penting. Bahkan menginfakkan harta di antara bentuk jihad dan bukti kejujuran iman seseorang. Oleh karena itu dalam al-Qur’an banyak ayat yang menggandengkan pengorbanan harta dengan jiwa dalam berjihad menegakan kalimatulloh.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta, dan jiwanya di jalan Alloh. Mereka itulah orang-orang yang benar.”(QS.Al-Hujurot [49]: 15)
الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ.
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Alloh, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. At-Taubah [9]: 20)
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]: 41)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
“Wahai orang-orang beriman! Maukah kamu Aku tunjukan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? Yaitu kamu beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.” (QS.ash-Shof [61]: 10-11)
Beberapa ayat di atas adalah bukti bahwa harta memiliki peran dalam pembuktian iman dengan berjihad untuk menginfakkannya.
Wallahu ‘alamu bi ash-shawab
0 komentar